Pada zaman dahulu ada seorang raja beserta para
prajuritnya sedang singgah di suatu daerah, raja itu pun bertapa hingga
beberapa hari. Lalu setelah selesai bertapa Raja mengatakan pada para
prajuritnya, bahwa tempat ini bukanlah daerah biasa, ia mengatakan bahwa tempat
ini “nyancang pikiran”, yang berarti
bahwa tempat ini membuat orang yang singgah selalu mengingat daerah ini,
akhirnya raja pun memutuskan untuk memberi nama daerah ini menjadi Desa
Cangkiran. Lama kelamaan Desa Cangkiran pun banyak dikunjungi oleh orang-orang
dari luar, tak sedikit pula yang memutuskan untuk menetap dan membangun gubuk
disana.
Setelah raja meninggal, Desa Cangkiran pun di urus
oleh seseorang yang bijaksana, ia bernama Mbah Badur. Konon, Mbah Badur lah
yang mengembangkan desa Cangkiran hingga bisa seramai sekarang ini. Saat beliau
meninggal ia juga di makamkan disitu, dan sampai sekarang makamnya ramai
dikunjungi orang. Karena jasa-jasa nya terhadap desa Cangkiran namanya pun
diabadikan menjadi sebuah nama jalan di desa tersebut, yakni Jl. Gang Badur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar